Rabu, 07 Desember 2011
Selasa, 06 Desember 2011
seorang suami sedang asyik nonton pertandingan Timnas, saking asyiknya istrinya merasa di cuekin. Istri: mas, kenapa sih suka banget nonton timnas sampe aku dicuekin. Suami: sayang, soalnya Garuda di dadaku :) Istri: terus aku? Suami: kamu dihatiku,, wink wink... *istri melayang keatas mistar gawang
Kamis, 01 Desember 2011
kadang jiwa kehilangan nyali jangankan untuk mencegah kemungkaran mengajak kebaikan pun masih segan semoga Alloh menumbuhkan keberanian bagi kita untuk mengatakan yg benar itu benar dan yg salah itu salah semoga Alloh memberikan kekuatan pada kita untuk menegakan kebenaran dan menghentikan kemungkaran.
Rabu, 30 November 2011
Selasa, 29 November 2011
garbage in diamond out? ngimpiii...!
ntah di mana dan kapan aku membaca kalimat itu,, tp dipikir pikir memang dalam maknanya.
melakukan hal yg sama dengan cara yg sama, apa yg diperkirakkan dari hasilnya?
jawabnya tentu sama.
seperti sebuah sistem yg memroses input dan menghasilkan output, maka kita mengenal istilah garbage in garbage out, maka jika mengharapkan output yg baik tentu input yg baik juga kita perlukan.
terkadang seseorang mengeluh atas apa yg biasa ia dapatkan, namun anehnya ia tdk melakukan upaya yg lebih untuk mendapatkan seseuatu yg lebih daripada yg biasa ia dapatkan.
berharap mendapatkan sesuatu yg lebih dengan melakukan hal yg biasa dilakukan???
mimpiiiii...!
'Alloh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan yg ada pada diri mereka''
begitulah Alloh memberikan ruang bagi kita untuk berusaha, berupaya mencapai apa yg kita kehendaki di balik rahasia takdir.
mengeluh akan keadaan diri yg begini dan begitu adalah hal yg siasia, sebaliknya optimis dan tak berputus asa terhadap rahmat Alloh menjadi kekuatan yg luar biasa.
tetap semangat, keluarkan kemampuan terbaikmu mencapai cita, kembangkan kreativitasmu serta berprasangka baik terhadap Tuhanmu dan jangan lupa bersyukur atas apa yg kau dapat...
*muhasabah pagi hari
pulau terbarat indonesia, sabang
ketika sepasang jiwa terpisah sati lautan.
rabu, 4 muharam 1433 H
garbage in diamond out? ngimpiii...!
ntah di mana dan kapan aku membaca kalimat itu,, tp dipikir pikir memang dalam maknanya.
melakukan hal yg sama dengan cara yg sama, apa yg diperkirakkan dari hasilnya?
jawabnya tentu sama.
seperti sebuah sistem yg meposes input dan menghasilkan output, maka kita mengenal istilah garbage in garbage out, maka jika mengharapkan output yg baik tentu input yg baik juga kita perlukan.
terkadang seseorang mengeluh atas apa yg biasa ia dapatkan, namun anehnya ia tdk melakukan upaya yg lebih untuk mendapatkan seseuatu yg lebih daripada yg biasa ia dapatkan.
berharap mendapatkan sesuatu yg lebih dengan melakukan hal yg biasa dilakukan???
mimpiiiii...!
'Alloh tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan yg ada pada diri mereka''
begitulah Alloh memberikan ruang bagi kita untuk berusaha, berupaya mencapai apa yg kita kehendaki di balik rahasia takdir.
mengeluh akan keadaan diri yg begini dan begitu adalah hal yg siasia, sebaliknya optimis dan tak berputus asa terhadap rahmat Alloh menjadi kekuatan yg luar biasa.
tetap semangat, keluarkan kemampuan terbaikmu mencapai cita, kembangkan kreativitasmu serta berprasangka baik terhadap Tuhanmu dan jangan lupa bersyukur atas apa yg kau dapat...
*muhasabah pagi hari
pulau terbarat indonesia, sabang
ketika sepasang jiwa terpisah sati lautan.
rabu, 4 muharam 1433 H
berikan 1 alasan mengapa harus menulis...
pena yg lincah kini layu
pensil enggan merayu
menulis pun jd ragu
aku kehilangan semangat merangkai kata
atau memang tak miliki kata tuk bercerita
tolong beri aku 1 alasan mengapa harus melulis
Jumat, 28 Oktober 2011
Kamis, 20 Oktober 2011
Salam Rindu dan Do'a untukmu sayang
Namun, hal itu membuat arti pertemuan menjadi sangat berharga dan istimewa membentuk ikatan cinta yang semakin kokoh dan menguatkan berjubah do'a yang berterus terang memohon kekuatan dan kesabaran menghadapi cobaan dan ujian agar mendapat keridhoan.
untuk para LDRers, tetap semangat... semoga Alloh segera mempersatukan kalian kembali ^^
Salam Rindu (wali)
ku bertanya pada malam
ku bertanya pada bintang
sedang apa kau duhai sayangku
salammu salam sayang
salam sejuta cinta dan rindu
sabar sabar sabarlah sayangku
semua ini kan cepat berlalu
sebutlah namaku di setiap (nafasmu) do'amu
ku kan datang kepadamu sayang
panggil panggil aku segenap rasamu
dan rasakan aku membelaimu
pejamkanlah matamu
dan kau tenangkan hatimu
dan kau rasakan aku memelukmu
Do'a untukmu sayang
taukah kamu apa yang ku pinta
disetiap doa sepanjang hariku
tuhan tolong aku tolong jaga dia
tuhan aku sayang dia
aku tak akan berhenti
menemani dan menyayangimu
hingga matahari tak terbit lagi
bahkan bila aku mati
ku kan berdoa pada ilahi
tuk satukan kami disurga nanti
Rabu, 12 Oktober 2011
Saran/rekomendasi/Solusi terhadap suatu temuan dalam audit adalah sesuatu yang dapat menghilangkan penyebab dan atau meminimalisasi akibat, begitu pula dalam permasalahan kehidupan... Kita tahu apa masalahnya dan apa penyebabnya dan apa akbiatnya tp keberanian dan kemauan untuk mengatasinya lah yang sering kali lemah sehingga solusi apapun berujung pada kegagalan...
Rabu, 21 September 2011
Kang Surya Journey: Tapaktuan "The Dragon City"
Sekitar 8 jam perjalan dari Banda Aceh ke Arah Selatan menyusuri garis pantai samudra hindia. Sebuah kota kecil yang diapit perbukitan dan lautan menyimpan berjuta keindahan dibalut sebuah legenda cerita rakyat. Tapaktuan, the dragon city (kota naga).
Nama tapaktuan dan julukannya sebagai kota naga bukan tanpa alasan, nama itu didasari cerita rakyat yang diwariskan turntemurun. Alkisah pada jaman dahulu, terdapat sepasang naga yang tinggal disebuah bukit. Sepasang naga yang memiliki kesaktian luar biasa, nafasnya bias menghembuskan api, tiupannya bias menimbulkan gelombang tinggi. Disuatu saat sepasang naga itu melihat sebuah titik hitam dilautan yang mendekat ke garis pantai. Mereka tertarik dan mengamatinya dengan sesksama.
Semakin lama semakin dekat dan nampaklah titik hitam itu merupakan sebuah perahu yang dinaiki tiga orang manusia, suami istri dan seorang bayi perempuannya. Timbulah niat sang naga untuk mengambil bayinya tersebut karena memang sudah lama mereka mendambakan seorang putri.
Dengan sekali tiup terhempaslah perahu tersbut. Dengan sigap sang naga mengambil putri manusia dan membawanya ke gua. Melihat wajah seram naga, tak ayal bayi itu menangis sejadijadinya. Sang naga lalu membuatkan sebuah taman agar bayi tersebut betah.
Mereka merawat sang putri hingga remaja. Suatu ketika, secara tak sengaja putri tersebut mendengar percakapan naga dan mendapati bahwa dirinya adalah seorang putri manusia, bukan putri naga.
Timbul keinginannya untuk pergi meninggalkan naga dan mencar kedua orangtuanya, namun ia takut karena sang naga pasti tidak akan mengizinkannya, selain itu ia tidak kuasa melawan kesaktian sang naga. Akhirnya ia menunggu sampai saat naga lengah.
Saat yang ia tunggu-tunggu akhirnya tiba, sang naga terlelaap setelah kelelahan berjalan-jalan diajak sang putri. Ia diam-diam pergi meninggalkan naga dan mendapat pertolongan dari nelayan yang kebetulan lewat disekitar pulau naga.
Tak lama sang naga terbangun dan mendapati putri kesayangannya hilang. Mereka pun marah dan mencari kesanasini dan akhirnya melihat sebuah perahu yang membawa sang putri. Sang naga semakin marah mengira nelayan menculik putrinya. Mereka lalu mengejar perahu itu.
Sementara itu di sebuah gua yang lain, ada seorang pertapa (Tuan tapa) yang merasakan aka nada bahaya besar, kemudian ia keluar melihat sepasang naga mengejar perahu malang itu.
Dengan cepat pertapa menghadang naga itu di laut. Sang naga semakin marah dan mengeluarkan jurus-jurus sakitinya.
Namun nafas api membelah lautan dan duri beracun tak mampu menjatuhkan pertapa itu. Dengan sigap tuan tapa mengelak serangan-serangan sang naga. Lalu pertapa menyerang balik sang naga dengan tongkat saktinya. Sang naga yang kelelahan tak mampu mengimbangi kekuatan tuan tapa. Dipukulnya naga-naga itu bertubi-tubi. Naga betina kabur dari pertempuran dan menabrak sebuah pulau menjdaikan pulau tersebut terbelah dua yang sekarang ini disebut pulau dua oleh masyarakat.
Sementara itu tuan tapa dan naga terus bertempur hingga akhirnya naga jantan yang tak sempat kabur tewas ditangan tuan tapa. Darahnya tumpah kemana-mana dan mewarnai tanah dan batu disekitarnya. Tempat itulah yang sekarang disebut batu merah karena memang warna batu dan tanahnya merah. Kemudian tuan tapa memukul hati naga hingga berkepingkeping hingga menjadi hitam. Tempat itulah yang saat ini disebut batu itam karena semua batu di sana berwarna hitam.
Yah, begitulah kirakira kisah awal mula kota naga itu menurut masyarakat setempat. Terlepas dari kisah tersebut, kota naga ini memiliki keindahan yang luar biasa. Garis pantai yang panjang dan pasir putih yang cukup luas menjadikannya sangat pantas dikunjungi. Ombaknya yang cukup tinggi juga sering dimanfaatkan para pencinta surfing. Namun saying pengelolaan objek wisata di sini masih sangat minim. Pantai yang luas ini kurang terawat dan tertata rapi. Jika saja dikellola dengan baik, saya rasa pantai ditapaktuan ini bisa disejajarkan dengan pantai-pantai indah di Bali.
Jika reader ingin berkunjung ke tapaktuan, cukup membayar Rp150.000 dari banda aceh dengan naik Kijang rental atau L300, sebuah transportasi yang sering digunakan diwilayah Aceh. Biasanya L300 berangkat dari banda aceh sekitar jam 8 malam.
Jika berangkat pagi/siang hari, reader juga bisa menikmati keindahan pantai barat Aceh karena jalur yang digunakan berada di pesisir pantai barat Aceh. Perjalanan ke Tapaktuan memerlukan waktu sekitar 8 jam. jika berangkat malam hari biasanya sampai tepat waktu subuh. oh iya subuh di sini sekitar jam 5.20.
Di Tapatuan ada beberapa Hotel yang bisa menjadi pilihan. Ada hotel Metro dan Catherine yang tidak jauh dari pusat kota, tepatnya di pinggir laut sebelum Kantor Bupati dari arah banda. Ada juga hotel Dian rana yang tepat di garis pantai dengan view pantai dan samudra.
Penasaran dengan keindahan kota ini? Mar

Lengkapnya liat di sini ^^
Kamis, 01 September 2011
Selasa, 30 Agustus 2011
Selasa, 28 Juni 2011
Kamis, 23 Juni 2011
Kamis, 16 Juni 2011
Rabu, 15 Juni 2011
Jumat, 10 Juni 2011
Sabtu, 04 Juni 2011
Kamis, 19 Mei 2011
Rabu, 18 Mei 2011
Senin, 02 Mei 2011
Minggu, 01 Mei 2011
Rabu, 27 April 2011
Kamis, 14 April 2011
Sabtu, 09 April 2011
Ulang bulan Pernikahan yang ke-3

Alhamdulillah, usia pernikahan kami telah mencapai 3 bulan.
happy aniversary, selamat ulang bulan pernikahan yang ke-3 istriku sayang Rosaria Endah Meitasari.
semoga pernikahan kita pernikahan yang penuh berkah dan menghadirkan generasi rabbani yang telah lam dirindu negeri.
Semoga keluarga kita senantiasa dalam rahmat dan naungan cinta Alloh
Semoga Alloh menjadikan kita pasangan Pengantin Surga di Surga-nya kelak..
Aamiin
Mohon do'a dari temen2 MPers ya :D
Jumat, 08 April 2011
JasJus (Jalans Juangs)
bukan satu atau dua kali serangan diluncurkan untuk menjatuhkan, tapi sudah belasan, puluhan, atau bahkan ratusan. memang ada sebagian yang memiliki keraguan dalam hatinya berguguran dari jalan juang yang panjang ini, tetapi lebih banyak yang saling merapatkan dan meluruskan barisan menghadapi badai rintangan.
sabarlah wahai saudaraku, berbagai macam makar yang dilakukan mereka tidak akan menjatuhkan kita selama kita bepegang teguh pada tali Agama Alloh.
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,..." Ali Imron: 103
"Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari." an-naml: 50
jalan juang ini tidaklah mudah, jika ia demikian maka akan banyak yang teguh bersamamu
jalan juang ini tidaklah pendek, jika demikian maka akan banyak orang yang menyyertaimu
jalan juang ini tidaklah mulus, jika demikian maka akan banyak orang bersamamu
(Izzatul Islam)
Sabarlah wahai saudaraku
Tuk menggapai cita
Jalan yang kau tempuh
sangat panjang
Tak sekedar bongkah batu karang
Yakinlah wahai saudaraku
Kemenangan kan menjelang
Walau tak kita hadapi masanya
Tetaplah Al-Haq pasti menang
Tanam di hati benih iman sejati
Berpadu dengan jiwa Rabbani
Tempa jasadmu jadi pahlawan sejati
Tuk tegakkan kalimat Ilahi
Pancang tekadmu
Jangan mudah mengeluh
Pastikan azzam-mu smakin meninggi
Kejayaan Islam bukanlah
Sekedar mimpi
Namun janji Allah
Yang Haq dan pasti...!!
Kamis, 07 April 2011
Ghurobaa... Generasi yang "Aneh"
Ghurabaa’ wa li ghairillaahi laa nahnil jibaa
Ghurabaa’ do not bow the foreheads to anyone besides Allah
Ghurabaa' war tadhainaa haa shi’aaran lil hayaa
Ghurabaa’ have chosen this to be the motto of life
Ghurabaa’ wa li ghairillaahi laa nahnil jibaa
Ghurabaa’ do not bow the foreheads to anyone besides Allah
Ghurabaa’ war tadhainaa haa shi’aaran lil hayaa
Ghurabaa’ have chosen this to be the motto of life
Inta sal ‘anna fa inna laa nubaali bit-tughaat
If you ask about us, then we do not care about the tyrants
Nahnu jundullaahi dawman darbunaa darbul-ubaa
We are the regular soldiers of Allah, our path is a reserved path
Inta sal ‘anna fa inna laa nubaali bit-tughaa
If you ask about us, then we do not care about the tyrants
Nahnu jundullaahi dawman darbunaa darbul-ubaa
We are the regular soldiers of Allah, our path is a reserved path
Lan nubaali bil quyuud, bal sanamdhii lil khulood
We never care about the chains, rather we’ll continue forever
Lan nubaali bil quyuud, bal sanamdhii lil khulood
We never care about the chains, rather we’ll continue forever
Fal nujaahid wa nunaadhil wa nuqaatil min jadeed
So let us make Jihad, and battle, and fight from the start
Ghurabaa’ hakazhal ahraaru fii dunya-al ‘abeed
Ghurabaa’ this is how they are free in the enslaved world
Fal nujaahid wa nunaadhil wa nuqaatil min jadeed
So let us make Jihad, and battle, and fight from the start
Ghurabaa’ hakazhal ahraaru fii dunya-al ‘abeed
Ghurabaa’ this is how they are free in the enslaved world
Kam tazhaakkarnaa zamaanan yawma kunna su’adaa`
How many times when we remembered a time when we were happy
Bi kitaabillaahi natloohu sabaahan wa masaa`
In the book of Allah, we recite in the morning and the evening
Kam tazhaakkarnaa zamaanan yawma kunna su’adaa`
How many times when we remembered a time when we were happy
Bi kitaabillaahi natloohu sabaahan wa masaa`
In the book of Allah, we recite in the morning and the evening
videonya bisa di liat di sini
Curhat setan: "bakarlah al-qur'an mu" (kopas)
Kedua pendeta itu menyiram dua buah mushaf dan sebuah teks Islam lainnya dengan cairan pembakar, lalu menyulutnya dengan api. Mereka menyaksikan bersama-sama kitab suci umat Islam itu menjadi abu.
Aksi dua pendeta itu dilakukan di pekarangan belakang kediaman Old. Mereka mengatakan aksinya merupakan pesan dari Tuhan. Old mengatakan gereja telah mengecewakan banyak orang karena tidak mendukung aksinya. “Saya yakin bahwa sebagai negara kita berada dalam bahaya,” ujarnya sebagaimana dikutip media online Tennessean (12/10).
“Ini adalah buku berisi kebencian, bukan cinta,” katanya sambil memegang Al-Quran sebelum kemudian membakarnya. “Ini adalah kitab palsu, Nabi Muhammad adalah nabi palsu dan itu merupakan wahyu palsu,” tambahnya.
Kedua pendeta itu lantas melakukan apa yang disebutnya sebagai “demonstrasi damai” dengan sedikit gegap gempita. Delapan orang wartawan ikut menyaksikan aksi kedua rohaniwan gereja itu. [Gila, Al-Quran Ternyata Jadi Dibakar, metrotvnews.com]
“Anjing!” rutuk saya sesaat setelah membaca berita itu, “Ini gila! Kita harus perang! Terkutuklah mereka!” Umpatan-umpatan dan caci-maki saya keluar tanpa kontrol.
“Setan!” teriak saya sekali lagi.
Tiba-tiba Tuan Setan muncul di hadapan saya! Wajahnya penuh kemarahan. “Bakarlah Al-Quranmu!” kata Tuan Setan tiba-tiba.
Jelas saya berang mendengar ucapannya. Emosi saya naik pitam. Dada saya turun naik. Dan seketika kutuk dan serapah membrudal dari mulut saya. “Percuma selama ini aku mulai menaruh rasa simpati kepadamu! Kau ternyata memang pantas dilaknat dan dimusuhi! Terkutuklah kau!”
“Bakarlah Al-Quranmu!” katanya sekali lagi, dengan nada yang lebih tegas. Matanya nyalang. Gigi-giginya gemertak. Lalu telunjuknya mengarah tepat ke wajah saya. “Bakar!” ia berteriak, “Bakarlah kalau memang selama ini ia hanya menjadi kertas, bakarlah! Bakarlah!”
Napas saya turun naik, mata saya memerah, tangan saya mengepal. “Terkutuklah kau!” teriak saya.
“Mana Al-Quranmu!?” bentak Tuan Setan.
Tiba-tiba saya tersintak. Tiba-tiba saya merasa harus menemukan Al-Quran milik saya yang entah saya simpan di mana, sementara Tuan Setan terus menerus berteriak “Bakar! Bakarlah Al-Quranmu!” Saya terus mencari. Di manakah saya menyimpan Al-Quran saya? Saya membongkar isi lemari, mengeluarkan buku-buku, berkas-berkas, tumpukan kliping koran, dan kertas-kertas apa saja dari dalam lemari. Di manakah Al-Quran saya? Saya mulai resah mencari di mana Al-Quran saya. Saya ke ruang tamu, ke ruang tengah, ke dapur, ke seluruh penjuru rumah. Saya memeriksa ke belakang lemari, ke sela-sela tumpukan kaset dan CD-CD, ke mana-mana. Tetapi, saya tak menemukan Al-Quran saya! Di manakah saya menyimpan Al-Quran saya?
“Bakarlah Al-Quranmu!” sementara Tuan Setan terus-menerus berteriak, “Bakar!”
Saya mulai panik dan resah, kemarahan saya mulai pudar, ternyata saya tak bisa menemukan Al-Quran saya sendiri.
“Bakarlah Al-Quranmu kalau itu hanya menjadi kertas usang yang kausia-siakan!” kata Tuan Setan tiba-tiba.
Dada saya berguncang hebat. Pelan-pelan tapi pasti saya mulai menangis—tetapi saya belum menyerah untuk terus mencari Al-Quran saya. Di mana Al-Quran saya? Ada sebuah buku tebal berwarna hijau di atas lemari tua di kamar belakang, saya kira itulah Al-Quran saya, setelah saya ambil ternyata bukan: Life of Mao. Saya kecewa. Saya terus mencari sambil diam-diam air mata saya mulai meluncur di tebing pipi.
“Bakarlah Al-Quranmu!” suara Tuan Setan kembali memenuhi ruang kesadaran saya. Tetapi kini saya tak bisa marah lagi, ada perasaan sedih dan kecewa mengaduk-aduk dada saya. Ada sesak yang tertahan, semantara isak tangis tak sanggup saya tahan.
Akhirnya saya menyerah. Saya tak menemukan Al-Quran saya di mana-mana di setiap sudut rumah saya!
Kemudian Tuan Setan tersenyum menang, ia menyeringai dan menatap saya dengan sinis. “Jadi, kenapa kau mesti marah saat ada orang yang membakar dan menginjak-injak Al-Quran?” kemudian ia tertawa. “Lucu! Ini lucu! Mengapa kau mesti marah sedangkan kau sendiri tak memperdulikannya selama ini?”
Saya terus menangis. Dada saya berguncang. Tuan Setan tertawa. “Jadi, mengapa kau mesti mengutuk mereka yang menyia-nyiakan dan merendahkan Al-Quran sementara kau sendiri melakukannya—diam-diam?” katanya sekali lagi. Ada perih yang mengaliri dada saya, mendesir gamang ke seluruh persendian saya.
Tiba-tiba saya ingat sebuah tempat: gudang belakang rumah. Barangkali Al-Quran saya ada di situ!
Saya bergegas bangkit dari tubuh saya yang tersungkur, saya berlari menuju gudang belakang, membuka pintunya, lalu menyaksikan tumpukan barang-barang bekas yang usang dan berdebu. Sebuah kotak tersimpan di sudut ruang gudang, saya segera ingat di situlah saya menaruh buku-buku bekas yang sudah tua dan tak terbaca. Seketika saya hamburkan isi kotak itu, membersihkannya dari debu, dan akhirnya… saya mendapatkannya: Al-Quran saya!
Saya menatap Al-Quran saya dengan tatap mata rasa bersalah. Saya mengusap-usapnya, meniupnya, membersihkannya dari debu yang melekat di mushaf tua itu. Kemudian Saya mendekapnya erat-erat—mengingat masa kecil saya belajar mengeja huruf hijaiyyah, menghafal surat Al-Fatihah… “Astagfirullahaladzhim…” tiba-tiba dada saya bergemuruh, air mata saya menderas.
Tuan Setan tertawa lepas. “Bakar saja Al-Quranmu!” katanya sekali lagi, “Bukankah ia tak berguna lagi bagimu?” nada bicaranya mengejek.
Saya masih mendekap Al-Quran saya, tergugu dengan dada seolah tersayat sembilu.
“Jika pendeta yang membakar Al-Quran itu mengatakan bahwa Al-Quran adalah buku yang penuh kebencian, bukankah mereka hanya menilainya dari perilaku yang kalian tunjukkan? Bila mereka mengira Al-Quran hanyalah kitab omong kosong dan Muhammad yang membawanya hanya nabi palsu yang berbohong tentang firman, bukankah itu karena kau—kalian semua—tak pernah sanggup menunjukkan keagungan dan keindahannya? Kau, kalian semua, harus menjelaskannya!
“Jangankan menunjukkan keindahan dan keagungan Al-Quran, membacanya pun kau tak! Jangankan menaklukkan musuh Tuhan sementara menaklukkan dirimu sendiri pun kau tak sanggup! Apa sih maumu? Al-Quran tak pernah mengajarkan permusuhan dan kebencian, Al-Quran tak pernah mengajarkan hal-hal yang buruk, lalu kenapa kau terus-menerus melakukannya? Al-Quran selalu mengajarimu kebaikan, mengapa kau tak pernah mau mengikutinya? Heh, ya, aku baru ingat, jangankan mengikuti petunjuknya, memahami dan membacanya pun kau tak!
“Lalu kenapa kau harus marah ketika Al-Quran dibakar? Mengapa kau tak memarahi dirimu sendiri saat kau menyia-nyiakan Al-Quranmu? Ini bukan semata-mata soal pendeta yang membakar Al-Quran, ini bukan semata-mata soal pelecehan terhadap institusi agamamu, ini bukan semata-mata soal permulaan dari sebuah peperangan antar-agama, ini semua tentang kau yang selama ini menyia-nyiakan Al-Quran, tentang kau yang secara laten dan sistematis menyiapkan api dan bensin dari perilaku burukmu untuk menunggu Al-Quran dibakar lidah waktu yang meminjam tangan orang-orang yang membenci agamamu! Mereka tak akan berani membakar Al-Quran, kitab sucimu itu, kalau saja selama ini kau sanggup menunjukkan nilai-nilai agung yang dibawa Nabimu, nilai-nilai kebaikan yang termaktub dalam teks suci kitab yang difirmankan Tuhanmu! Maka bila kau tak sanggup menggemakan Quran amanat nabimu ke segala penjuru, tak sanggup menerima cahayanya dengan hatimu, bakarlah Al-Quranmu! ”
Lalu seketika terbayang, Al-Quran yang teronggok sia-sia di rak-rak buku tak terbaca, Al-Quran yang diletakkan di paling bawah tumpukkan buku-buku dan majalah, Al-Quran yang kesepian tak tersentuh di masjid dan langgar-langgar, Al-Quran yang tak terbaca dan (di)sia-sia(kan)!
Saya menangis; memanggil kembali hapalan yang entah hilang kemana, mengeja kembali satu-satu alif-ba-ta yang semakin asing dari kosakata hidup saya. Saya melacaknya dalam ingatan saya yang terlanjur dijejali kebohongan, kebebalan, penipuan, dan pengkhiatan-pengkhiantan. Di manakah Al-Quran dalam diri saya?
“Maka, bakarlah Al-Quran oleh tanganmu sendiri!” kata Tuan Setan, “Hentikan airmata sinetronmu, hentikan amarah palsumu, hentikan aksi solidaritas penuh kepentinganmu, hentikan rutuk-serapah politismu, sebab kenyataannya kau tak pernah mencintai Al-Quran! Bakarlah!”
Tuan Setan tertawa lepas.
“Maafkan…” suara saya tiba-tiba pecah menjelma tangis, “Maafkan…,” lalu saya bergegas pergi dengan Al-Quran yang kugamit di lengan kananku.
“Bakar saja Al-Quranmu!” teriak Tuan Setan yang kutinggalkan di gelap ruangan gudang. Lamat-lamat tawanya masih ku dengar di ujung jalan.
Saya mencari masjid, saya ke mal, saya ke pasar, saya ke terminal, saya ke sekolah, saya ke mana-mana… Saya ingin mencari mushaf-mushaf Al-Quran yang disia-siakan. Saya ingin membersihkannya dari debu dan mengajak sebanyak mungkin orang membacanya. Saya masih bergegas dengan langkah yang galau. Saya ingin mengabarkan keagungan dan keindahan Al-Quran, tapi bagaimana caranya? Sedangkan saya sendiri tak memahaminya? Saya ingin menggaungkannya di mana-mana, tapi bagaimana caranya?
Saya terus bertanya-tanya bagaimana agar Al-Quran tak dibakar? Bagaimana agar Al-Quran tak terbakar? Bagaimana?
Ya, Tuhan akukah insan yang bertanya-tanya?
Ataukah aku Mukmin yang sudah tahu jawabnya?
Kulihat tetes diriku dalam muntahan isi bumi
Aduhai, akan kemanakah kiranya aku bergulir
Di antara tumpukan maksiat yang kutimbun saat demi saat
Akankah kulihat sezarah saja kebaikan yang pernah kubuat?
Ya Tuhan, nafasku gemuruh, diburu firmanmu!
[KH. Mustafa Bisri, Tadarus]
Saya terus menangis dalam langkah-langkah gelisah yang bergegas, haruskan saya melawan semua ini dengan amarah dan kebencian? Ataukah saya harus menunjukkan kepada mereka semua yang membenci Al-Quran bahwa sungguh mereka telah keliru? Haruskah saya kembali marah dan membakar kitab suci mereka di mana-mana, atau akan lebih baikkah jika saya jawab mereka dengan cinta dan kasih sayang—meneladani Muhammad dengan menunjukkan kepada mereka kebaikan cahaya Al-Quran karena sesungguhnya mereka hanya belum tahu!?
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bacalah!” tiba-tiba suara Tuan Setan datang lagi, “Biarkanlah mereka membakar mushaf sebab Al-Quran bukanlah kertas yang bisa mereka bakar. Bacalah Al-Quran hingga suaranya terdengar oleh hatimu, bergema di seluruh ruang kesadaranmu, maka kau tak akan kecewa mendapati mushaf-mushaf yang terbakar atau ayat-ayat yang teronggok di ruangan-ruangan tua berdebu buku. Sebab Al-Quran bukanlah mushaf, Al-Quran adalah semesta, nama di luar kata! Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.”
Saya terdiam mendengar kata-kata Tuang Setan yang terakhir, “Tuan Setan, sebenarnya siapakah kamu? Apa agamamu?”
Ia terkekeh, bahunya berguncang, “Akulah yang kau lihat dalam tidurmu: berlarian atau terbang atau tertawa tanpa suara, sesuatu yang lama kau idamkan tetapi lupa kau sapa. Akulah yang membakar Al-Quranmu!”
Ia terus terkekeh, terbatuk, lalu menghilang.
Fahd Djibran
Serpong, 16 September 2010
http://kenduricinta.com/v2/?p=618
Selasa, 05 April 2011
Kamis, 24 Maret 2011
Rabu, 23 Maret 2011
Special Gift From Special Person

mungkin ada beberapa alasan, diantaranya:
1. Sesuatu yg di berikan
2. Momen pemberian
3. Orang yang memberikan
dan kali ini, saya mendapat sebuah hadiah yang begitu berkesean...
sebuah Jam tangan keren dari istri ku memenuhi ke tiga kriteria di atas.
1. saya memang sudah lama gak pake jam tangan dan mengandalkan hp sebagai penunjuk waktu,, dan jamnya di bungkus dengan kotak spesial di balut ornamen buatan tangan istri sendiri.
2. hadiah ini sebagai hadiah ulangtahunku yang ke 24 (iya kan dek?)
3. Jelas, yang memberikan adalah bidadariku tercinta, bahkan sebuah sendal biasa pun bisa menjadi begitu spesial jika istri ku yang memberikan :D
anehnya, jam tangan ini seperti ingin selalu melekat ditanganku. beberapa jam saja jam tangan ini lepas dari tangan , penunjuk waktunya udah ga sesuai lagi. tapi kalo di pakai terus ia bekerja normal.
biar inget terus sama istri kali ya? hehe...
terima kasih istriku, Rosaria Endah Meitasari... you know me so well :love
FF (GaJeBom)
teriak seorang anak remaja tanggung kampung Mbledug Desa Dinamit Kecamatan Bedil ketika mendapat sebuah paket mencurigakan yang di kirim ke rumahnya...
sontak saja teriakannya membuat geger warga,,
puluhan orang, tak ketinggalan pak Rt berkerumun dihalam rumahnya penasaran dengan paket mencurigakan dalam kardus yang terbungkus rapi...
"ada apa dek" tanya pak Rt
"aaa anu pak, ada bom!"
"masa?"
"iya pak rt yang kaya di tipitipi itu.. coba aja pak cium paketnya, bau bahan peledak..."
tak mau ambil risiko, pak rt langsung menelpon kepolisian
beberapa saat kemudian...
tim gegana tiba..
"minggiir minggir, sterilkan area, triak sang komandan"
segera anak buahnya menjauhkan massa dan memasang police line..
terlihat seorang petugas memeriksa paket tersebut dengan metal detektor...
tuit tuit tuit...
sensor berbunyi,, "bahaya..."
seorang petugas dengan sigap mengamankan paket tersebut ke lapangan sepak bola warga dan meledakannya...
duaaaaaaaaaaarrrrrrr..............
paket diledakan...
beberapa saat kemudian, bapak si anak remaja tersebut pulang dari pasar,
"nak... paket mesiu pesanan bapak buat bikin kembang api udah datang? janjinya sih hari ini sampe"
"paket pak??? nganu nganu... kayanya ga ada di sini pak
jawab si anak yang lupa kalo setiap menjelang bulan puasa bapaknya nyambi jadi pengrajin kembang api
Kamis, 17 Maret 2011
Mengapa Suami ga pernah ngasih bunga ke istri? (gombal detected)
it's not because i don't want to..
the reason is i'm afraid the flowers will be withered for envying your beauty
*sambil kedipkedip
Rabu, 16 Maret 2011
Bencana di Negeri Kaya yang Miskin
Padahal Alloh telah menjadikan manusia di bumi sebagai khalifah,
"Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi....(Qs.35:39)
Tetapi manusia suka berbuat kerusakan karena itu hal ini pernah ditanyakan oleh malaikat ketika Alloh hendak menjadikan manusia sebagai khalifah sebagaimana dalam surat Al Baqoroh ayat 30.
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Alloh tidak menciptakan sesuatu pun yang sia-sia, setiap mahluk Ia ciptakan dengan tujuan tertentu. begitu pun manusia yang Alloh ciptakan sebagai khalifah di muka bumi. seorang khalifah memegang amanah yang sangat berat bahkan langit, bumi dan gunung-gunung yang kokoh pun enggan untuk memikulnya. tapi manusia berani memikul amanah yang sangat berat itu. Alloh berfirman dalam surat al ahzab ayat 72
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,"
namun sayangnya kebanyakan manusia lalai dalam memegang amanat itu. cobalah kita perhatikan dan renungkan sejenak betapa rusaknya alam kita saat ini. hutan semakin gundul, air bersih sulit didapat, udara yang sangat penting untuk bernafas sudah semakin kotor, cuaca setiap tahun semakin memanas. semua itu akibat perbuatan tangan manusia sebagaimana Firman Alloh dalam surat ar-ruum ayat 41:
"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)."
Mungkin Alloh hendak mengingatkan kita dengan bencana-bencana itu agar kita kembali mengingatNya, agar kita kembali ke jalan yang benar, namun sedikit sekali yang memperhatikan dan mau kembali.
Indonesia sering dilanda bencana, bukan hanya bencana alam namun juga bencana kemanusiaan. kemiskinan ada dimana-mana padahal katanya negeri ini negeri yang makmur dan subur. pembunuhan, perkosaan, kasus-kasus korupsi dan kriminalitas lainnya tak pernah absen dari pemberitaan media informasi, padahal katanya Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia.
ada apa dengan negeri ini? atau mungkin pertanyaan yang lebih tepatnya adalah ada apa dengan penduduk negeri ini? kemanakah perginya keberkahan bagi negeri kaya yang miskin ini? mungkin surat al-Araf ayat 96 dapat menjawab pertanyaan itu.
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."
Bagaimana negeri ini mau mendapatkan rahmat jika penduduknya menganggap dosa sebagai hal biasa, maksiat dimana mana. bagaimana bangsa ini mau mendapat berkah jika para pemimpin tidak amanah dan rakyatnya pu sama saja. Pernahkah dalam do'a kita distiap akhir sholat terselip permohonan untuk kebaikan ngeri ini? ataukah terkurung dalam keegosian diri dalam meminta?
Astaghfirulloh, mungkin inilah peringatan bagi kita semua yang merindukan negeri yang adil, makmur dan sejahtera.
Ya Robbana, ampunilah kami yang sering lalai dalam mengingat Mu, ampunilah kami yang jarang mensyukuri nikmat Mu, ampunilah kami yang sering berbuat maksiat dan dosa. sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Ya Rahmaan ya Rahiim, jadikanlah negeri kami negeri yang penuh berkah, negeri yang subur dan makmur, negeri yang aman sentosa. Karuniakanlah kepada kami pemimpin-pemimpin yang taat kepada Mu, pemimpin yang berlaku adil, pemimpin yang mencintai dan dicintai rakyatnya, pemimpin yang mendo'akan dan dido'akan rakyatnya dan jadikanlah kami termasuk hamba-hamba Mu yang bersyukur.
Selasa, 15 Maret 2011
"Siapa yang membaca tiap habis shalat, Subhanallah 33 kali, Alhamdulillah 33 kali, Allahu Akbar 33 kali, lalu untuk mencukupkan bilangan seratus membaca 'Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku walahul-hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadir' maka akan diampunkan baginya semua dosa-dosanya meski pun sebanyak buih air laut." (HR Muslim)
Rabu, 09 Maret 2011
Senin, 28 Februari 2011
Sabtu, 26 Februari 2011
Rabu, 23 Februari 2011
Cinta tak bisa mengobati rasa lapar
Cerita cinta season 2: sub judul: jadi artis
Cerita sebelumnya...

Sedikit demi sedikit ia beranikan diri menatap “partnernya” seorang bidadari surgawi yang dikirimkan ke bumi untuk menjadi teman perjuangan hidupnya. Ditatapnya sang bidadari dengan sedikit rasa malu, ia keluarkan jurus andalannya "senyuman manis penakluk gadis" yang memang disiapkan untuk partner of lifenya. *cling…* sang bidadari pun ikut tersenyum tersipu malu (mungkin juga karena geli). Digenggamnya tangan sang bidadari dengan penuh kehangatan dan kelembutan. Terlihat wajah merona yang masih malu-malu menyambut genggaman tangannya...
Lanjut season 2…
Akad pagi itu membuat suasana berubah. Ketegangan perlahan mencair menjadi lelehan kebahagiaan dan keceriaan. Senyum manis terpancar dari kedua wajah mempelai itu. Saking manisnya sampai tak perlu menambahkan gula kedalam secangkir kopi jika ingin mendapatkan teh manis.
Sesekali terlihat ia menatap wajah istrinya dengan mesra sembari tetap menggenggam tangannya yang dibalas dengan senyum malumalu tapi mau. Leluconlelucon lawas pun ia lontarkan tuk memecahkan kebekuan dibalas tawa kecil dari bidadari kecilnya.
Bersiap menghadapi walimatul ursy, Bidadari kecilnya dan ia dipanggil untuk diberi sentuhan buat atas (make up) dan kostum sebelum menembak (shooting). Beruntungnya ia, suami dari perias sedang tidak ada di tempat sehingga sentuhan topeng tak berhasil menyentuh wajahnya. Hanya kostum merah menyala dengan peci dan selop serta rangkaian melati membalut tubuhnya. Sempurnahlah tampilannya bak pangeran berkuda-kuda dari negeri seribu mimpi.
Sementara itu permaisurinya tampak begitu khusyuk deiberi sentuhan “magis” oleh tangantangan perias. Bedak tebal menyelimuti kepolosan wajahnya, gincu merah menutupi kedua bibirnya. Tak ketinggalan dua buah titik menempel di dahi dan hidungnya. Memang tampilan permaisurinya tampak terasa asing baginya, tapi baginya isterinya tetap terlihat cantik seperti kata pepatah, “bukan cantik yang membuat ia cinta, tapi cinta yang membuatnya cantik”
bukanlah kencantikan parasmu yang selalu aku kagumi
melainkan kemuliaan akhlakmu yang menawan hati
wahai bunga,
bukanlah manis senyummu yang selalu membuatku rindu
melainkan tausiyahmu yang mengingatkanku"
Sempurnalah kostum kedua mempelai, keduanya dibalut busana merah indah, di tambah 16 tangkai mawar merah dalam rangakaian bunga yang digenggam isterinya semakin menegaskan warna cinta meraka, merah membara. Siap menyongsong aksi sang sutradara dalam sebuah judul yang istimewa, walimatul ursy Rosaria dan Ariesca. Dengan sebuah mobil cinta, pasangan bidadari dan bidadara meluncur ke tempat pengumuman terjalinnya cinta yang telah sah merajut asa bahagia, sebuah balai desa.
Rupanya ia dan istrinya telah ditunggu pasukan yang setia, menyambutnya dengan riang gembira bak pejabat yang terhormat juga merakyat. Dengan senyum yang masih memesona (menurutnya) ia perlahan turun dari kuda sang raja menunggu waktunya tiba menyalami penggemar dari seluruh penjuru dunia (hueeeks). Tempat parkir jadi tempat singgahnya sebelum menuju pelaminan yang dipersiapkan. Ah,, tak mengapa pikirnya, tempat parkirpun serasa istimewa. Asalkan bersama bidadarinya, gubuk tua pun serasa istana baginya.
***
Waktunya telah tiba, ia dan bidadarinya berjalan perlahan disertai papa dan mama juga mamah dan papah diiringi pasukan berjubah merah dipasukan mereka. Agak aneh baginya dan sedikit tak nyaman karena ia tak biasa berjalan perlahan, seketika kecepatannya bertambah tanpa ia sadari di minta kembali memelankan langkahnya agar suasana khidmat tetap terasa .
Memasuki gedung cinta, sekira 1000 kamera kurang (banyak :D) dan 100 kurang (banyak :p) camcorder segera menyambut kehadiran mereka layaknya Artis terkenal sedunia. Ingin ia lambaikan tangan pada semua tapi tetap terlihat cool calm and confident. Akhirnya ia tetap melanjutkan jalan perlahan sambil menggandeng tangan permaisurinya menuju pelaminan yang menjadi saksi betapa hangatnya cinta mereka. Kemesraan terlihat begitu nyata terpendar dari keceriaan wajahnya.
***
Layaknya artis ibu kota, banyak yang ingin berpoto dengan mereka. Dengan senang hati melayani keluarga, tetangga, teman dan sahabat yang luar biasa menyempatkan hadir di hari kami yang berbahagia (semoga kalian (yang belum menikah) cepat menyusul kami dan merasakaan kebahagiaan seperti yang kami rasa juga). Untung saja tak satu pun ada yang meminta tanda tangan atau sedikit wawancara. Jika memang ada, mungkin ia kan menjawab “no coment, kami sedang berbahagia”
Tapi perlahan keringat mulai berkucuran, wajah menjadi sedikit pucat. Apa yang salah padanya? Astaghfirulloh, lapeeeeerrrr…. rupanya ia belum sempat sarapan. Hanya selembar roti tawar yang masuk dalam perutnya sejak ba’da subuh. Ah, rupanya maagnya memang belum sembuh. Waktu berjalan terasa lambat dan Ia mencoba bertahan dengan kekuatan cinta. Ah, tetapi rasa lapar itu tak juga menghilang. Ia mencoba tuk tetap tersenyum yang mungkin tak lagi memesona (pikirnya). Ingin rasanya segera pulang, menjauh dari keramaian dan menyantap sepiring hidangan.
Begitulah hikmah di hari bahagia, cinta saja tak cukup menghilangkan rasa lapar :p
Senin, 21 Februari 2011
Keuangan Perangkap Setan
(copas dari notes fb temen)
Untuk diambil hikmahnya..--------------------------------------------------------------Judul Asli : MONEY MYTH
Pengarang : Louis Even
1. Korban Kapal Tenggelam
Karena suatu kecelakaan sebuah kapal tenggelam. Pada akhirnya, tinggal 5 yang selamat, mereka menaiki sebuah rakit dan dibawa oleh arus ombak.
Kelima orang ini: Frank, si tukang kayu. Paul, seorang petani. Jim, peternak. Harry, penanam agrikultur. Dan Tom, seorang mineralogist.
2. Sebuah Pulau Yang Diberkati
Bagi kelima orang ini, menginjakkan kembali kaki ke daratan, bahagianya ibarat baru bangkit dari kuburan. Syukurnya pulau yang mereka datangi ini adalah tanah yang subur. Jim, si peternak, sepenuhnya yakin dia bisa beternak dengan baik binatang-binatang di pulau itu. Paul juga meyakini tanah di pulau ini mudah untuk ditanami. Harry menemukan bahwa beberapa pohon buah-buahan di sana, bila dirawat dengan baik, akan menghasilkan panen yang lumayan. Pulau itu juga penuh dengan pohon, Frank si tukang kayu akan dengan mudah mendapatkan kayu dan mulai membangunkan rumah-rumah. Dan si Tom, walaupun kekurangan alat kerja, tapi dengan keahliannya, masih sanggup menambang secara sederhana kekayaan alam di sana.
3. Kekayaan Yang Sebenarnya
Inilah mereka yang sedang bekerja. Si tukang kayu membangun rumah dan perabotan. Awalnya mereka mencari makanan seadanya. Tetapi dengan berlalunya waktu, tanah-tanah mulai dikerjakan dengan rapi di ditanami, dan si petani pun mulai bisa menikmati panennya.
Waktu terus berlalu, dengan kerja keras dari kelima orang ini, pulau yang mereka datangi ini pun menjadi semakin kaya. Kekayaan mereka bukanlah dalam bentuk emas atau kertas uang perbankan, tetapi kekayaan dari barang-barang yang benar-benar memiliki nilai, kekayaan dalam bentuk makanan, pakaian, hunian, dan segala yang lain yang diperlukan oleh manusia.
Setiap orang mengerjakan apa yang dia bisa. Surplus dari produksinya mereka saling bertukar satu sama lain. Walaupun kehidupan tidak gampang, karena masih banyak hal lainnya yang mereka nikmati sebelumnya sebelum kapal mereka tenggelam sekarang masih tidak ada, tetapi setidaknya mereka sekarang terbebas dari yang namanya pajak, atau rasa takut akan sitaan harta. Mereka hidup dengan sulit tetapi setidaknya bisa menikmati buah dari pekerjaan mereka.
Sambil berupaya untuk hidup, mereka tetap berdoa, berharap suatu hari mereka bisa kembali lagi berkumpul dengan keluarga mereka seperti dulunya.
4. Sebuah Ketidaknyamanan Yang Serius
Dengan berlalunya waktu, akhirnya mereka menemukan sebuah hal yang sangat menggangu, mereka tidak memiliki uang sebagai medium pertukaran yang lebih baik. Produk yang mereka pertukarkan, tidak selalu ada di tangan saat sebuah transaksi dijalankan. Contoh, kayu yang diberikan kepada petani tidak bisa dibayar oleh si petani sebelum 6 bulan masa tanam berakhir. Kadang-kadang lagi, seseorang memiliki sesuatu yang nilainya lebih besar daripada yang barang yang ada di tangan rekan dagangannya.
Orang-orang ini, walaupun mereka tahu cara memproduksi barang, kekayaan yang sebenarnya, tetapi bagaimana menciptakan uang, simbol dari kekayaan, adalah di luar kemampuan pikir mereka. Tentu saja, orang-orang berpindidikan juga kadang-kadang sama, demikian juga para pejabat di pemerintahan, semuanya tidak tahu bagaimana uang harus diciptakan.
5. Datangnya Seorang Pendatang
Suatu hari, saat kelima orang ini sedang duduk-duduk di pantai, mendadak datang sebuah kapal kecil dengan seorang penumpang. Orang ini ternyata adalah seorang korban yang selamat dari kapal lain yang juga tenggelam, nama orang ini adalah Oliver.
Bahagia karena memiliki teman baru, kelima orang ini memperlakukan dia dengan sangat baik, dan mereka pun bercerita kepada Oliver tentang kesulitan mereka karena tiadanya uang untuk digunakan.
“Oh, puji Tuhan,” Kata Oliver, “Karena saya sebenarnya adalah seorang bankir. Dalam waktu singkat, saya akan merancang sebuah sistem keuangan yang saya jamin akan memuaskan kalian semua. Kalian akan mulai kembali ke peradaban.”
Kelima orang ini pun bersyukur luar biasa atas datangnya bankir tersebut, ibarat malaikat yang diutus oleh Tuhan. Bukankah kita-kita, yang hidup dalam peradaban yang maju, memang terbiasa memuja para bankir, sang penguasa dan darah dari sistem finansial kita?
6. Dewa Peradaban
“Oh Bapak Oliver, sebagai bankir kami, tugas Anda satu-satunya adalah menjaga uang kami, Anda tidak perlu bekerja di lapangan.”
Oliver mulai mengambil barang-barang yang dia selamatkan dari kapalnya yang tenggelam, kertas dan sebuah mesin cetak, lengkap dengan tintanya, dan juga sebuah tong besar.
Tong ini, kata Oliver, “Berisi harta yang paling berharga… Emas!”
“Wow…. Hebat, benar-benar malaikat utusan Tuhan. Barang kuning ini, walaupun lebih sering disembunyikan dan tidak kelihatan, tetapi senantiasa memiliki kekuasaan yang amat besar, bahkan bisa mempengaruhi nasib dari sebuah bangsa."
“Kawan-kawan, emas ini lebih dari cukup untuk kalian semua. Tetapi emas ini tidak untuk disirkulasikan. Emas harus tersembunyi. Emas adalah jiwa dari uang yang sehat, dan yang namanya jiwa selalu tidak kelihatan. Saya akan menjelaskannya nanti saat Anda mendapatkan suplai uang Anda yang pertama.”
7. Galian Rahasia
Oliver bertanya kepada kelima orang ini tentang berapa kira-kira yang mereka butuhkan untuk memulai perdagangan, dan mereka menjawab “$200 sudah cukup.”
Kelima orang ini bahagia sampai tidak bisa tidur, dalam kepala mereka sekarang penuh dengan gambaran emas di tangan mereka.
Oliver sendiri, bekerja penuh semangat karena bahagianya dia akan nasibnya sebagai bankir. Mula-mula dia menggali sebuah lubang untuk meletakkan tong yang berisi emas itu. Kemudian dia pun sibuk mencetak uang-uang kertas $1 baru sebanyak $1000.
“Hebat, betapa sederhananya membuat uang. Semua nilainya datang dari produk yang bisa dibelinya. Tanpa produksi, kertas-kertas ini sebenarnya sampah. Kelima customer saya yang naïf tidak menyadari ini. Mereka benar-benar berpikir uang ini nilainya datang dari emas. Kebodohan mereka adalah alasan mengapa saya adalah tuan mereka.”
Besoknya, kelima orang ini pun menghampiri Oliver.
8. Siapa Pemilik Uang Ini?
Lima set uang sudah siap di atas meja.
Oliver berkata, “Sebelum Anda mengambilnya, saya ingin perhatian dari Anda. Basis dari uang ini adalah emas. Dan emas yang saya simpan adalah emas saya. Konsekwensinya, uang ini adalah uang saya. Tapi jangan bersedih, saya akan meminjamkannya kepada Anda. Namun, Anda harus membayar bunga. Mengingat uang sangat susah didapat, saya rasa 8% tidaklah terlalu tinggi.”
“Oh, tentu saja, Pak Oliver,” Kata kelima orang itu.
Oliver menyambung, “Hal yang terakhir kawan, bisnis adalah bisnis, walaupun antara kawan akrab. Sebelum Anda mengambil uang ini, masing-masing dari Anda harus menandatangani surat ini. Anda berjanji akan membayar bunga dan juga pinjaman pokok, bila tidak saya akan memiliki hak untuk menyita aset Anda. Tentu saja, ini hanya formalitas. Properti Anda tidaklah menarik bagi saya, saya hanya ingin uang. Saya yakin saya akan mendapatkan uang saya kembali, dan Anda juga tidak akan berpisah dengan harta Anda.”
“Hm, masuk akal Pak Oliver. Kami akan bekerja lebih keras lagi supaya bisa membayar Anda kembali.” Dan kelima orang ini pun mengambil uang tersebut dan mulai menggunakannya.
9. Sebuah Masalah Arimatika
Uang dari Oliver beredar dengan cepat di pulau tersebut. Perdagangan, karena dipermudah oleh adanya uang, pun meningkat dua kali lipat. Semua orang bahagia. Si bankir pun mulai mendapat status dan rasa hormat dari kelima orang tersebut.
Tetapi, mari kita lihat… Mengapa si Tom tampak murung? Karena Tom, sama seperti teman-temannya, telah menandatangani surat perjanjian kepada Oliver. Dalam waktu satu tahun, $200 + $16 bunga harus dikembalikan. Tetapi Tom hanya menyisakan beberapa dolar sekarang, dan waktu untuk membayar sudah semakin dekat.
Sudah lama juga dia bimbang.. Oliver meminjamkan $1000 kepada mereka berlima, tetapi uang yang harus dikembalikan adalah $1080. Sekalipun mereka berlima mengembalkan semua uang di tangan kepada Oliver, mereka masih kekurangan $80. Tak seorang pun memiliki $80 ini.
Memang mereka yang memproduksi barang, tetapi mereka tidak memproduksi uang. Oliver pada dasarnya bisa mengambil alih seluruh pulau ini, karena mereka berlima sama sekali tidak sanggup membayar kepada Oliver sesuai perjanjian.
Tom pun mulai berdiskusi dengan keempat temannya, Tom berhasil menjelaskan kepada mereka tentang anehnya sistem ini. Teman-teman Tom mulai mengerti, dan mereka pun memutuskan untuk mengadakan pertemuan dengan Oliver.
10. Bankir Yang Baik Hati
Lima orang ini pun berdebat dengan Oliver tentang masalah ini.
“Mana mungkin kami sanggup membayar $1080 kalau semua uang yang eksis hanya $1000?”
Oliver mendengarkan dengan tenang, dan kemudian menjawab kepada mereka, “Bankir yang baik selalu beradaptasi dengan keadaan. Mulai sekarang kalian hanya perlu membayar bunganya saja kepadaku. Pokok pinjaman bisa Anda simpan terus.”
“Maksudnya $200 pinjaman kami dianggap lunas?” Tanya salah satu dari mereka.
“Tentu saja tidak. Bankir tidak akan menghapuskan hutang. Yang saya maksudkan adalah mulai sekarang Anda hanya perlu membayar bunganya saja, $80 per tahun kepada saya. Mungkin di antara kalian ada yang kekurangan uang karena kurangnya perdagangan. Kalau begitu, organisasikan komunitas Anda seperti sebuah bangsa. Buat sebuah sistem kontribusi, yaitu apa yang kita sebut dengan pajak. Orang yang punya lebih harus membayar lebih, dan yang kekurangan membayar lebih sedikit.”
Kelima orang ini pun pergi dengan diam, tetapi dalam hati mereka masih bingung.
11. Oliver Yang Bersuka-Ria
Oliver kembali sendiri. Dia berpikir: “Bisnis lagi bagus. Orang-orang ini memang pekerja yang rajin, tetapi mereka bodoh. Ketidaktahuan dan kenaifan mereka adalah kekuatan saya. Mereka meminta uang, dan yang saya berikan kepada mereka adalah rantai perbudakan.”
“Tentu saja, mereka bisa saja membuang saya ke laut. But hei… Saya punya tanda tangan mereka. Mereka orang-orang jujur, mereka akan menepati perjanjiannya. Orang jujur dan pekerja keras memang ada di dunia untuk diperbudak para ahli finansial.”
“Oh Mammon! Saya merasakan kegeniusan perbankan merangkai keseluruhan hidupku. Oh Tuanku! Betapa benarnya kamu saat kamu berkata: Izinkan saya mengontrol uang sebuah negara, dan saya tidak peduli siapa yang membuat hukumnya. Sayalah tuan di pulau ini karena sayalah yang mengontrol uangnya.”
“Jiwaku penuh dengan antusiasme dan ambisi. Aku bisa mengenalikan seluruh alam semesta. Apa yang aku, Oliver, lakukan di sini bisa aku lakukan terhadap seluruh dunia. Oh! Andaikan saja saya bisa meninggalkan pulau ini, saya tahu pasti saya bisa mengendalikan seluruh dunia tanpa perlu mengenakan mahkota raja.”
“Kebahagiaan tertinggi saya adalah kalau saya bisa menerapkan filosofi ini di pikiran orang-orang yang akan memimpin masyarakat: bankir, industrialis, politisi, reforman, guru, jurnalis, dll, semuanya akan menjadi budakku. Publik akan merasa puas hidup dalam perbudakan di saat para elit di antara mereka akan menjadi pengawas mereka.”
12. Biaya Hidup Yang Tak Terjangkau
Situasi perlahan-lahan bertambah buruk di pulau ini. Produksi memang meningkat, dan aktifitas barter turun ke minimum. Oliver menerima bunga pinjamannya secara teratur. Yang lain harus berpikir bagaimana menyisakan uang untuknya. Dengan demikian, uang tidak benar-benar beredar dengan bebas.
Mereka yang membayar lebih banyak pajak memprotes. Mereka menaikkan harga jual barangnya sebagai kompensasi atas kerugiannya. Mereka yang tidak membayar pajak akhirnya harus menghadapi biaya hidup yang terus meningkat. Bila seseorang akhirnya bekerja untuk yang lain, dia akan terus-menerus meminta kenaikan gaji untuk memenuhi ongkos hidup yang terus meningkat.
Moral sudah sangat rendah, tidak ada lagi kesenangan dalam hidup. Tidak juga semangat dalam bekerja. Untuk apa juga? Penjualan sangat sulit. Kalaupun menjual, akhirnya harus membayar pajak. Ini benar-benar sebuah krisis. Dan kelima orang ini saling menuduh satu sama lain bahwa mereka menuntut terlalu banyak sumbangan dari yang lain.
Suatu hari, Harry, yang duduk merenungkan situasi mereka, akhirnya tiba pada sebuah kesimpulan akhir. Perubahan sejak kedatangan si perancang sistem moneter baru mereka telah merusak segalanya di pulau itu. Tentu saja, mereka berlima juga memiliki kesalahan, tetapi tetap saja sistem dari Oliverlah yang menyebabkan kerusakan terbesar.
Harry berhasil menjelaskan kepada teman-temannya. Satu demi satu dari mereka akhirnya paham, dan mereka pun memutuskan untuk mengadakan pembicaraan lagi dengan Oliver.
13. Diperbudak Oleh Oliver
Pertengkaran hebat pun terjadi.
“Uang benar-benar kurang di pulau ini kawan, karena Anda mengambilnya dari kami! Kami membayar dan membayar, dan tetap saja kami berhutang sama banyaknya seperti sebelumnya. Kami sudah bekerja dengan sangat keras, tetapi kondisi kami bahkan lebih buruk dibanding sebelumnya. Hutang! Hutang! Yang ada pada kami hanyalah hutang!”
“Oh, kawan, bicaralah yang masuk akal! Kehidupan kalian sudah lebih baik, terima kasih kepadaku. Sistem perbankan yang baik adalah aset terbaik sebuah bangsa. Tetapi supaya bisa berfungsi maksimal, Anda harus mempercayai bankirnya. Datanglah padaku seperti datang pada ayahmu. Apakah uang yang Anda inginkan? Tidak masalah, simpanan emasku masih cukup untuk menerbitkan ribuan dolar yang lain. Saya akan meminjamkan kepada kalian seribu dolar lagi, Anda tinggal menjaminkan aset Anda kepadaku.”
“Jadi sekarang hutang kami menjadi $2000! Dan kami harus membayar dua kali lipat bunga sepanjang sisa hidup kami!”
“Ya, benar --- Tetapi saya akan meminjami kalian lagi saat nilai properti Anda meningkat. Kalian tidak perlu membayar saya apapun selain bunga. Kalian bisa menggabungkan semua hutang kalian menjadi satu, kita akan menyebutnya konsolidasi hutang. Kalian bisa menambah hutang itu, tahun demi tahun.”
“Dan menaikkan pajak, tahun demi tahun?”
“Tentu saja, tetapi pendapatan Anda kan juga akan meningkat setiap tahun.”
“Jadi, semakin pulau ini maju karena usaha kami, semakin besar hutang publik kami!”
“Iya, emangnya kenapa! Sama seperti di manapun di peradaban yang lain. Tingkat peradaban sebuah komunitas selalu bisa dilihat dari seberapa besar ukuran hutang mereka kepada bankir.”
14. Srigala Memakan Domba
“Itukah yang namanya sistem moneter yang sehat, Pak Oliver?”
“Bapak-bapak, semua uang yang baik adalah berbasis emas, dan muncul dari bank dalam bentuk hutang. Hutang nasional adalah hal yang baik. Ini akan mencegah kalian merasa puas diri. Ini akan membuat pemerintahan manapun lebih bijak, yang diturunkan oleh bankir. Sebagai bankir, sayalah obor cahaya peradaban di pulau ini. Sayalah yang akan mendikte politik dan mengatur standar hidup kalian.”
“Pak Oliver, kami bukan orang berpindidikan, tetapi kami tidak ingin peradaban seperti itu di sini. Kami tidak akan meminjam satu sen pun lagi dari Anda. Tidak masalah uang baik atapun tidak baik, kami tidak ingin lagi bertransaksi denganmu.”
“Bapak-bapak, saya benar-benar kecewa dengan keputusan kalian. Tetapi bila kalian mengingkari perjanjian ini, ingat, saya punya tanda tangan kalian. Bayar saya semuanya – pokok pinjaman dan bunga.”
“Tetapi itu mustahil, Pak. Kalaupun kami mengembalikan semua uang yang ada di pulau ini, kami masih tidak bisa melunasinya.”
“Saya tidak bisa membantu. Kalian sudah menandatangani perjanjian ini sebelumnya, bukan?”
“Berdasarkan isi kontrak, dengan demikian saya berhak menyita semua properti kalian. Kalian harus mentaati apapun yang saya katakan sekarang. Kalian akan terus mengeksploitasi pulau ini, dan terus melayani saya. Sekarang kalian keluar! Dan tunggu perintah dari saya besok.”
15. Mengendalikan Media
Oliver tahu pasti siapa yang mengendalikan uang, dialah yang mengendalikan bangsa. Tetapi dia juga sadar, untuk mempertahankan kekuasaan, sangat penting untuk mempertahankan agar masyarakat tetap bodoh, dan terus mengalihkan perhatian masyarakat ke hal yang lain.
Oliver mengamati bahwa dari 5 orang itu, 2 termasuk konservatif dan 3 adalah liberal.
Harry, yang termasuk netral di antara mereka berlima, menyadari bahwa mereka semua memiliki kebutuhan dan aspirasi yang sama, menyarankan agar dibentuk sebuah perserikatan bersama, untuk memberikan tekanan kepada penguasa. Serikat semacam ini, tentu saja tidak diizinkan oleh Oliver. Ini akan berarti akhir dari kekuasaannya. Tidak ada diktator dan ahli finansial manapun yang sanggup menghadapi masyarakat yang bersatu, masyarakat yang terdidik.
Dan dengan demikian, Oliver pun mulai menciptakan perpecahan di antara mereka. Dia membiayai dua jenis Koran. “The Sun” untuk para liberal, dan “The Star” untuk para konservatif.
Topik umum “The Sun” adalah: Penderitaan terjadi karena kaum pengkhianat konservatif telah menjual kepentingan bersama kepada perusahaan besar. Dan topik umum “The Star” adalah: Hancurnya negara, bisnis pada umumnya, dan hutang publik adalah karena tanggung jawab para liberal.
16. Sebuah Harta Terapung
Suatu hari, Tom, saat berada di pantai, menemukan sebuah perahu kosong yang terapung di tepian.
Di dalamnya, terdapat sebuah naskah yang masih dalam kondisi baik, “Tahun Pertama Kredit Sosial.”
Dia membacanya dengan teliti, dan akhirnya dengan bahagia berkata, “Inilah yang kita cari! Seharusnya kita memahami hal ini sebelumnya.”
“Nilai uang datang bukan dari emas, tetapi dari produk di mana uang itu bisa digunakan untuk membeli.”
Sederhananya, uang adalah unit akuntansi, berpindah-pindah mengikuti pembelian dan penjualan. Total uang tergantung total produksi.
Setiap saat produksi meningkat, unit uang pun ikut meningkat. Tidak diperlukan bunga saat uang diciptakan. Kemajuan dinilai bukan dari naiknya hutang publik, tetapi dari dividen yang diciptakan oleh masing-masing individual. Harga barang adalah disesuaikan dengan daya beli dari koefisien harga. Kredit sosial.
Tom berlari dengan cepat, tak sabar untuk menemui teman-temannya.
17. Uang – Akuntansi Dasar
Tom mengajarkan kepada teman-temannya apa yang barusan dikirim oleh Tuhan kepada mereka, kredit sosial.
“Inilah yang kita perlukan, tanpa si bankir dan emasnya, tanpa perlu untuk melibatkan diri dalam hutang”
“Saya akan membuka masing-masing sebuah account atas nama kalian semua. Di sisi kanan kolom adalah kredit yang meningkatkan nilai account Anda, dan di sisi kiri adalah debit yang mengurangi nilai account Anda.”
“Setiap orang membutuhkan $200 untuk memulai. Tak masalah. Kita menulis $200 di sisi kredit di buku masing-masing.”
Frank membeli dari Paul sebanyak $10. Kita mengurangi $10 dari Frank, dan menambah $10 ke Paul.
Jim membeli dari Paul sebanyak $8. Kita mengurangi $8 dari Jim, dan menambah $8 ke Paul.
Paul membeli dari Frank sebanyak $15. Kita mengurangi $15 dari Paul, dan menambah $15 ke Frank.
dst... sama seperti cara uang berpindah tangan sebelumnya.
Bila seseorang membutuhkan uang untuk meningkatkan produksinya, kita menerbitkan kredit yang diperlukan kepadanya. Setelah dia menjual produk-produknya, dia mengembalikan uang itu ke dana kredit. Demikian juga dengan pekerjaan umum, dibiayai oleh kredit baru.
Dengan demikian, secara periodik nilai di account masing-masing orang akan meningkat, tetapi tanpa mengambil nilai kredit dari orang yang lain. Uang, dalam cara ini, adalah pelayan manusia, bukan sebaliknya. Inilah dividen nasional.
18. Bankir Yang Patah Hati
Komunitas ini sekarang menjadi anggota kredit sosial. Hari berikutnya, Oliver menerima selembar surat dari mereka berlima:
“Bapak tersayang! Anda telah mendorong kami ke dalam lembah hutang dan mengeksploitasi kami. Kami tidak membutuhkan Anda lagi dalam sistem keuangan kami. Mulai sekarang, kami akan menerbitkan uang kami sendiri, tanpa emas, tanpa hutang, dan tanpa pencuri. Kami akan mendirikan sistem kredit sosial di pulau ini. Dividen nasional akan menggantikan hutang nasional.
“Kalau Anda memaksa untuk dibayarkan kembali, kami akan membayar Anda semua uang yang Anda berikan kepada kami, tidak satu sen lebih dari itu. Anda tidak bisa mengklaim uang yang tidak Anda ciptakan.”
Oliver putus asa. Kerajaannya mulai goyah. Impiannya pudar. Apa yang bisa dia lakukan? Segala argumen adalah percuma. Mereka berlima sudah memiliki kredit sosial. Uang dan kredit bukan lagi hal yang misterius bagi mereka berlima, sama seperti Oliver.
“Oh Tuhan, orang-orang ini sudah menang lewat kredit sosial. Apakah saya sebaiknya meminta maaf kepada mereka? Ikut dalam sistem mereka? Tidak, tidak boleh! Lebih baik saya menyingkir dan menjaga jarak dulu dengan mereka!”
19. Kebohongan Yang Terbongkar
Untuk melindungi klaim di masa mendatang oleh Oliver, kelima orang ini memutuskan bahwa Oliver harus menandatangani dokumen bahwa dia telah mengambil kembali semua yang dia miliki sejak dia datang ke pulau ini.
Maka mereka pun melakukan inventori: perahu, dayung, mesin cetak, dan tentu saja emasnya.
Oliver harus memberitahukan di mana dia mengubur emasnya. Kemudian mereka pun pergi menggalinya, tanpa perasaan respek yang berlebihan mengenai apa yang sedang mereka cari. Kredit sosial telah membuat mereka memandang rendah emas.
Mereka mengangkat tong yang berisi emas tersebut. Betapa terkejutnya mereka, emas yang diklaim Oliver ternyata hanyalah berisi batu. Batu!! Mereka telah diperdayai Oliver selama ini.
“Kita telah mengadaikan semua harta kita demi mendapatkan beberapa lembar uang kertas yang dijamin oleh batu! Ini perampokan, pembohongan!”
“Hampir saja kita memarahi dan membenci satu sama lain demi kebohongan ini. Dasar setan.”
Frank yang marah besar pun mengambil kapaknya, dan si bankir pun melarikan diri menuju hutan.
20. Selamat Tinggal Kepada Pulau
Oliver kemudian menghilang.
Tak lama kemudian, sebuah kapal melewati pulau mereka, dan melihat kelima orang ini. Mereka pun mengikuti kapal ini menuju ke tujuan kapal, Amerika Serikat.
Mereka membawa bersama mereka naskah kredit sosial mereka, yang menyelamatkan mereka dari si ahli finansial licik, Oliver, dan mereka pun berjanji akan berusaha menghubungi managemen yang menulis naskah ini begitu mereka sampai ke Amerika. Mereka sudah bertekad untuk menjadi juru bicara sistem ini.
***
Bayangkan jika 1 orang di atas mewakili 50 juta orang di sebuah negara...*deep thinking*
Minggu, 20 Februari 2011
Senyuman Manis Penakluk Gadis :D
Kalimat Sakral Pembuat Halal

Wajah tampan yang memesona (menurut dia) di balut setelan kemeja putih lengkap dasi biru bergaris putih dan jas hitam semakin menambah ke-perlente-annya. Celana bahan warna hitam dengan sepatu mengkilat yang baru saja disemir semakin menegaskan kewibawaannya. Tak ketinggalan peci hitam lama ia kenakan di kepalanya.
Keramaian disekitarnya tak bisa ia rasakan, keluarga yang mengajaknya bercanda dengan kata-kata pun tak ia hiraukan, seolah bahasa planet yang tak ia kenali.
Senyum gelisah ia lontarkan ke sekelilingnya sambil sesekali menatap sebuah meja bertaplak putih hijau disertai empat buah kursi biru yang saling berhadapan. Meja yang dikhususkan untuk menjadi tempat “pembunuhan” dan “penghancurleburan” status lajangnya.
Waktu yang seakan melambatpun tak kuasa menahan titah Tuhannya untuk terus berputar. Datanglah sesosok pria gagah dengan senyum lebar, berpeci tua dan berjas membuatnya terlihat rapi d an keren, tapi jelas tak sekeren dirinya (pikirnya). Rupanya ia adalah seorang utusan yang dikirimkan “kerajaan” KUA untuk menjadi “wasit” dalam pertandingannya melawan ke-bujangan-nya.
Dengan senyuman yang terlihat seperti evil grin bagi dirinya, utusan itu memanggilnya dan memanggil partner yang akan membantunya “mengancurleburkan” status lajangnya. *shock*
Tibalah partner yang dipanggil utusan tadi, seorang wanita berjubah serba putih dihiasi mahkota yang indah bak seorang bidadari dengan wajah yang tampak asing baginya. Ia hanya tertunduk dan tak berani menatap partnernya itu. Ia benar benar shock dengan rasa yang bercampur baur dalam hatinya seperti jus mix fruit dengan taburan mesis dan susu vanilla rasa madu.
Inikah “partner of life ku” ? tanyanya dalam hati, ia masih setengah tak percaya dan terbang bebas dalam lamunan berbatas waktu. “ariesca kamajaya suryaman” ya.. panggilan itu langsung mendaratkannya di bumi dari penerbangannya di alam maya. Ia di minta untuk latihan mengucapkan kalimat sakral itu. Seorang pria tersenyum dan juga terlihat gugup mengajaknya berjabat tangan. Seorang pria yang akan mengantarkannya ke depan pintu gerbang kemerdekan dengan selamat dan sentosa, adil dan sejahtera. Sejenak ia melihat pria itu, pria paruh baya tapi masih terlihat gagah dengan kumis tipisnya. “hmm… ya, tingkat ke-keren-annya kira-kira sama lah” gumamnya dalam hati.
Setelah beberapa kali latihan, inilah saatnya, saat yang ia tunggu sejak bertahun-tahun yang lalu. Degup jantungnya tak ia rasakan, kegelisahannya semakin menjadijadi walaupun begitu ia tetap berusaha tampil cool, calm dan confident.
“ya ariesca kamajaya suryaman” “ya” “saya nikahkan…………………..………”
“saya terima nikahnya Rosaria Endah Meitasari binti Kadri Riyanto dengan mas kawin tersebut tunai”
“Sah?” ” Sah.. sah… sah…”
Alhamdulillahirobbil ‘alamin… sebuah kalimat sakral pembuat halal tersebut ia ucapkan dalam satu tarikan napas. Sesaat setelah “terbunuhnya” status bujangan, butiran-butiran cinta tak kuasa ia bendung, kesejukan itu mengalir dari kedua cahayanya. Rasa syukur yang begitu besar pada Robbul izzati yang telah menciptakan mahluk Nya secara berpasangpasangan menghapus kegelisahan dalam hatinya.
Sedikit demi sedikit ia beranikan diri menatap “partnernya” seorang bidadari surgawi yang dikirimkan ke bumi untuk menjadi teman perjuangan hidupnya. Ditatapnya sang bidadari dengan sedikit rasa malu, ia keluarkan jurus andalannya "senyuman manis penakluk gadis" yang memang disiapkan untuk partner of lifenya. *cling…* sang bidadari pun ikut tersenyum tersipu malu (mungkin juga karena geli). Digenggamnya tangan sang bidadari dengan penuh kehangatan dan kelembutan. Terlihat wajah merona yang masih malu-malu menyambut genggaman tangannya.
Bersambung, insya Alloh
-ahad, 9 januari 2011, Sabrang Kulon, Matesih, Karanganyar-
Kamis, 17 Februari 2011
Selasa, 08 Februari 2011
Kapita Selekta Gombalan Suami ^^
seorang yang terbatabata dapat berubah menjadi seorang pujangga
seorang yang lemah bisa menjadi sekuat gajah
seorang yang pengecut menjadi seperti tak punya rasa takut.....
seperti itulah rasa cinta mengubah jiwa
well, cukup intronya...
langsung aja ke topik utamanya, kapitaa selekta Gombalan suami atau lebih tepatnya "usaha suami menyenangkan isteri" :D
karena sy orangnya cukup spontan, kadang rangkaian kata yg diucapkan mengalir begitu saja. tapi jangan minta sy untuk mengulanginya dengan sama persis karena biasanya ga bisa. ^^v
untuk menghindari pudarnya "puisi spontan" begitu saja, maka lebih baik saya tulis dan kumpulkan. mungkin saja bisa dijadikan rayuan buat istri yang lagi ngambek :p
(warning: dilarang digunakan kepada selain isteri)
inilah sedikit dari kumpulan tersebut
waktu subuh bangunin istri:
wahai kabut yang menyelimuti pagi
jangan kau tutupi pandangan sang bidadari
wahai dingin yang mengiringi pagi
jangan kau bekukan raga sang bidadari
wahai lelap yang tersisa dipagi hari
jangan kau buai sang bidadari
wahai kabut, dingin, lelap yang merengkuh pagi
jangan kau lalaikan bidadari dari mengingat sang Ilahi
dalam dialog
di taman langit hamparan bunga berwarna warni nan beraroma warni bertanya padaku
"wahai pemuda! bukankah tak ada yang lebih indah daripada kami?
aku terdiam sejenak, kemudian tersenyum
"tentu saja ada, wajah terang terbasuh wudhu layaknya bulan dikala purnama,
akhlaknya yang mulia melebihi keanggunan sejuta bunga,
tutr sapa yang terjaga dan penampilannya yang bersahaja sungguh sangat memesaona"
"siapa dia?" tanya mereka
"ia adalah isteriku, bidadariku"
"aku tak bisa mendefinisikan cinta
karena ia terlalu rumit untuk diuraikan dengan katakata
tapi ia begitu sederhana
untuk dirasakan dalam jiwa
untuk dibuktikan dalam tindak yang nyata
sesederhana senyuman ceria diwajahmu yang memesona"
"bila dituliskan dalam kata
maka tak kan cukup sejuta pena
bila diucapkan dengan lisan
maka tak kan sanggup lidah bertahan
itulah Cinta, tak sekadar kata biasa
ia penuh rasa, penuh makna"
"jika cinta tak lagi merah muda
yakinlah ia hanya berubah warna menjadi merah tua
bukan perlahan pudar lalu menghilang
melainkan bertransformasi dalam jiwa
dari canda gurau ceria menjadi tanggung jawab penuh arti
dari sifat penuh manja menjadi komitmen kokoh dalam hati"
waktu jauh dari isteri
"apa arti dari sebuah kerinduan?
mungkin hanya sepasang hati terikat yang terpisah jarak yang dapat menjelaskannya
atau bahkan mungkin ia sendiri tak dapat menjelaskannya, karena hanya bisa dirasakan dalam jiwa, diuraikan oleh air mata atau bayang yang seolah nyata"
yaks, cukup sekian dulu untuk saat ini... ^^v
Senin, 07 Februari 2011
Kesempatan Beramal ^^

ada acara di almamater SMA ane.
SMA N 1 Bogor
namanya Mentoring fair, selengkapnya baca aja di foto ini ya...
Mudah2an ada yang tertarik untuk beramal sholeh dengan memberikan kontribusi pada acara ini.
: : assalaamu`alaykum wr wb : :
Aa2 Teteh2 di manapun Anda berada,,
Di akhir kepengurusan FORKOM ALIMS kali ini, kami berencana mempromosikan mentoring besar2an di sekolah loh! Acaranya bernama
: : : Mentoring Fair : : :
Rangkaian acaranya insyaaLlaah berlangsung dari tanggal 11 - 12 Februari 2011 bertempat di Aula SMANSA. Karena beberapa tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan nuansa yang berbeda dan menarik terhadap mentoring serta sebagai momentum perubahan diri, kegiatan2 yang ada di acara ini berbeda dari mentoring reguler loh!
Panitia ikhwan sudah menyiapkan tabligh dengan tema ``Saksikan bahwa Aku Seorang Muslim`` serta rubrik hadits
Sedangkan suguhan bagi mentee akhawat adalah talkshow ``Cantik, Islami, Percaya Diri, Itu Aku`` yang akan dibawakan oleh Okki Setiana Dewi (yupp, betul, pemeran Ustzh. Ana di KCB), GEBRAKS (gerakan berbagi jilbab untuk smansa), lomba essay (tema: jilbab, identitas muslim, dan aktualisasi muslimah), plus penobatan ``Jilbab Ambassador``
Selain itu, juga ada stand MoU (Mentoring on-line for U) dan stand sponsor
Aa2 Teteh2 tertarik untuk memanfaatkan kesempatan beramal via ``Mentoring Fair``???
Berbagai macam bala bantuan insyaaLlaah kami terima,, mulai dari doa (pasti itu mah :D big grin),, barang2 yang menunjang jalannya acara (jilbab,, publikasi,, konsumsi,, etc),, hingga donasi yang bisa dikirim ke BNI Syariah cabang Bogor 0206556703 a.n. Astrid Fauzia
(konfirmasi ke 0857 100 50 240 ya :D big grin)
Keterangan lebih lanjut bisa dilihat di attachment email ini
Kalau konten acara ada yang kurang jelas,, bisa menghubungi
Ayu (0858 8542 9919)
Fajar (0856 9517 8778)
Kalau ada yang mau bertanya2 seputar pendanaan,, bisa menghubungi
acid (0857 100 50 240)
Jazakumullaah khairan katsir atas perhatian dan partisipasinya yah,, Aa2 n Teteh2 :)) laughing
wassalaamu`alaykum wr wb
terima kasih :) :) :)