Manusia itu tempatnya salah dan lupa, begitulah katakata yang mungkin sering kita dengar sebagai excuse dari kesalahan/kealpaan yang dibuat. Begitulah sifatnya manusia, dalam hal memberi keputusan pun kadangkala tidak/kurang tepat. keterbatasan manusia dalam mengetahui sebatas apa yang ia lihat, dengar, rasakan membuatnya kadang membebaskan yang the guiltyman dan menghukum sang innocent, membenarkan pembohong dan menyalahkan si jujur. ya, itulah manusia dengan segala keterbatasannya dalam memberikan keputusan, seperti contoh berikut ini http://www.realmadrid.com/cs/Satellite/en/1330054873516/noticia/Noticia/Television_images_show_that_Pepe_did_not_touch_Alves__leg.htm Seorang wasit menghukum pepe (Pemain Sepak Bola Real Madrid) atas kesalahan yang (seolah) ia buat dengan ganjaran sebuah kartu merah yang berarti is harus meninggalkan lapangan tempur hijau dan membiarkan rekan-rekannya berjuang dengan jumlah squad yang tidak imbang dengan lawan.
Tapi, tidak demikian halnya dengan keputusan Alloh di yaumul hisab kelak. karena saat itu tidak ada satu amal perbuatan pun yang luput dari perhitungan Alloh walaupun seberat dzarah. "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." Qs. Al-Zalzalah: 7-8
maka, setiap manusia akan memperoleh balasan sesuai apa yang kita kerjakan dengan Adil. tidak ada kedzholiman, tidak ada kesalahan sedikitpun dalam perhitungan ataupun pembalasan. karena semuanya telah tercatat dengan jelas dan tak ada satu pun dari kita yang mampu lolos dari pengawasan Alloh dan malaikat yang senantiasa mencatat amal-amal kita. maka, acting, dusta, dan alasan-alasan lain tak akan berguna untuk menyelamatkan diri kita dari keputusan yang berat jika bukan karena Rahmat Alloh dan amal-amal sholih kita. maka hal seperti video di atas tidak akan terjadi. yang bersalah pasti terhukum dan yang benar pasti dapat pembebasan.
maka, apakah kita tidak takut kepada hisab? jika takut, lalu mengapa terbukanya aurat disebut moderat? berbohong menjadi hal biasa? mengambil harta yang haram disebut usaha? dan berbagai kemaksiatan yang lain tetap dilakukan? dimanakah rasa takut itu?
semoga kita tidak termasuk yang disebutkan Alloh dalam ayat berikut: "Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh- sungguhnya.Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab." Qs. An-naba: 27-30
mak des.... jleb jleb jleb..... hisab itu.... sebaiknya menghisab diri dulu.... seperti yang dikatakan Umar RA... “Hisablah dirimu sebelum dihisab, dan timbanglah sebelum ia ditimbang, bila itu lebih mudah bagi kalian dihari hisab kelak untuk menghisab dirimu di hari ini, dan berhiaslah kalian untuk pertemuan akbar, pada saat amalan dipamerkan dan tidak sedikit pun yang dapat tersembunyi dari kalian.” tentang ini pernah ane bahas di http://nanazh.multiply.com/journal/item/149/hukumi_dirimu_sendiri
Manusia itu tempatnya salah dan lupa, begitulah katakata yang mungkin sering kita dengar sebagai excuse dari kesalahan/kealpaan yang dibuat.
BalasHapusBegitulah sifatnya manusia, dalam hal memberi keputusan pun kadangkala tidak/kurang tepat.
keterbatasan manusia dalam mengetahui sebatas apa yang ia lihat, dengar, rasakan membuatnya kadang membebaskan yang the guiltyman dan menghukum sang innocent,
membenarkan pembohong dan menyalahkan si jujur.
ya, itulah manusia dengan segala keterbatasannya dalam memberikan keputusan, seperti contoh berikut ini
http://www.realmadrid.com/cs/Satellite/en/1330054873516/noticia/Noticia/Television_images_show_that_Pepe_did_not_touch_Alves__leg.htm
Seorang wasit menghukum pepe (Pemain Sepak Bola Real Madrid) atas kesalahan yang (seolah) ia buat dengan ganjaran sebuah kartu merah yang berarti is harus meninggalkan lapangan tempur hijau dan membiarkan rekan-rekannya berjuang dengan jumlah squad yang tidak imbang dengan lawan.
Tapi, tidak demikian halnya dengan keputusan Alloh di yaumul hisab kelak.
karena saat itu tidak ada satu amal perbuatan pun yang luput dari perhitungan Alloh walaupun seberat dzarah.
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." Qs. Al-Zalzalah: 7-8
maka, setiap manusia akan memperoleh balasan sesuai apa yang kita kerjakan dengan Adil. tidak ada kedzholiman, tidak ada kesalahan sedikitpun dalam perhitungan ataupun pembalasan.
karena semuanya telah tercatat dengan jelas dan tak ada satu pun dari kita yang mampu lolos dari pengawasan Alloh dan malaikat yang senantiasa mencatat amal-amal kita.
maka, acting, dusta, dan alasan-alasan lain tak akan berguna untuk menyelamatkan diri kita dari keputusan yang berat jika bukan karena Rahmat Alloh dan amal-amal sholih kita.
maka hal seperti video di atas tidak akan terjadi. yang bersalah pasti terhukum dan yang benar pasti dapat pembebasan.
maka, apakah kita tidak takut kepada hisab?
jika takut, lalu mengapa terbukanya aurat disebut moderat? berbohong menjadi hal biasa? mengambil harta yang haram disebut usaha? dan berbagai kemaksiatan yang lain tetap dilakukan?
dimanakah rasa takut itu?
semoga kita tidak termasuk yang disebutkan Alloh dalam ayat berikut:
"Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh- sungguhnya.Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab."
Qs. An-naba: 27-30
na'udzubillah tsumma na'udzubillah.
mak des.... jleb jleb jleb.....
BalasHapushisab itu....
sebaiknya menghisab diri dulu.... seperti yang dikatakan Umar RA... “Hisablah dirimu sebelum dihisab, dan timbanglah sebelum ia ditimbang, bila itu lebih mudah bagi kalian dihari hisab kelak untuk menghisab dirimu di hari ini, dan berhiaslah kalian untuk pertemuan akbar, pada saat amalan dipamerkan dan tidak sedikit pun yang dapat tersembunyi dari kalian.”
tentang ini pernah ane bahas di http://nanazh.multiply.com/journal/item/149/hukumi_dirimu_sendiri